Sederhananya virtual environment adalah kandang "ular". Biar proses perawatannya mudah, begitu. Virtual env ini memudahkan untuk bongkar-pasang package dependency project python tanpa perlu takut ada crash dengan project lain karena masing-masing environment terpisah. Dengan begitu, bisa lebih sesuai kebutuhan. Contoh kasus, tim web dev menuntut pakai django yang support scaffolding karena dikejar waktu, pakai django 1.5 karena ada custom app yang cuma support versi itu. Di sisi lain perlu pakai django 1.11 untuk project jangka panjang. Tutorial ini membahas singkat environment python dengan virtualenv, di luar sana ada beberapa lain yang silakan kalo mau oprek tapi fungsinya tetap sama seperti di atas, hanya sesuaikan nyaman atau tidaknya.
Langkah instalasi sederhana, bisa pakai package management atau pake pip. Pengguna ubuntu cukup pake command :
Kalau muncul error sewaktu instalasi coba install/upgrade setuptools dan pip nya. Ada beberapa notes sih di dokumentasinya terutama direkomendasiin menggunakan versi 1.9 karena proses download tidak lewat SSL. Lebih lengkap ada di sini : dokumentasi virtualenv
Setelah berhasil, coba cek di cli :
![]() |
sg : img.okezone.com |
- apt-get install virtualenv
- pip install virtualenv
- curl -O https://pypi.python.org/packages/source/v/virtualenv/virtualenv-X.X.tar.gz
- tar xvfz virtualenv-X.X.tar.gz
- cd virtualenv-X.X
- python setup.py install
Kalau muncul error sewaktu instalasi coba install/upgrade setuptools dan pip nya. Ada beberapa notes sih di dokumentasinya terutama direkomendasiin menggunakan versi 1.9 karena proses download tidak lewat SSL. Lebih lengkap ada di sini : dokumentasi virtualenv
Setelah berhasil, coba cek di cli :
- virtualenv --version
- virtualenv <nama_env>
- cd <nama_env>
- source bin/activate
- virtualenv <nama_env> --python=pythonX
Tidak ada komentar:
Posting Komentar